Interaksi komunikasi tidak saja terhambat oleh bahasa tutur yang berbeda, tetapi setiap pihak membawa sudut pandang dan pola berpikir yang berbeda. Pola pikir dan sudut pandang tersebut sangat dipengaruhi oleh identitas, pola budaya, dan nilai budaya masing-masing. Pada titik inilah, perselisihan antarbudaya akan berpotensi terjadi. Kita tidak cukup mempelajari budaya lain, tetapi kita juga harus memahami cara berpikir pihak lain-cara berpikir yang dihasilkan budaya sejak lahir. Kita belajar bagaiamana secara sesuai berkomunikasi dalam konteks lawan komunikasi kita, kita belajar bagaimana agar komunikasi kita bisa berjalan efektif. Satu-satunya cara adalah memahami budaya baik yang tersurat jelas seperti bahasa, artefak, maupun yang bersifat laten sebagai inti dari budaya seperti identitas budaya, pola budaya, dan nilai budaya. Buku ini akan membawa pembaca menyelami betapa dunia ini sangat beragam, dan betapa ‘bodoh’ jika kita lebih memilih berselisih dengan orang lain atau bahkan menolak menciptakan perdamaian. Sejak awal kita dilahirkan berbeda, dan perbedaan itulah yang akan mendorong kita menghargai budaya lain.//yn