Dalam era kesejagadan ini muncul pertanyaan, relevankah apabila permeinan tradisional anak digali Kembali dalam kaitan dengan semakin dominannya permainan baru dalam kehidupan anak? Sementara itu permainan baru yang telah merangsek jauh dalam kehidupan bermain anak-anak, selain mempunyai indikasi akan semakin menjauhkan anak-anak dari hubungan-hubungan perkawanan yang personal ke impersonal, juga menyebabkan menipisnya orientasi wawasan anak dari komunalistik ke individualistik. Melalui tampilan data hasil penelitian yang dikemas kembali inilah ingin ditunjukkan bahwa permainan tradisional anak penting dan perlu dilestarikan. Upaya pelestarian ini tidak hanya berfungsi untuk kelestariannya saja, tetapi juga sebagai bahan kajian ilmiah untuk melihat keterkaitan permainan tradisional dengan fenomena sosial-budaya lainnya. Dalam konteks inilah perpektif permainan tradisional anak dapat dikaji melalui empat perpektif, yaitu perpektif fungsional, psikologis, permainan, dan adaptasi.//yn