Aku
pekik sebuah ikhbar kepada penghuni samudra tentang damainya menatapmu dalam
diam. Wajahmu memancarkan rona, mengetuk hati yang tidak dihuni cukup lama.
Kita bersatu dalam janji. Tapi apa daya, segala yang bersiteguh, pembuktiannya
tidak begitu menjelaskan bahwa kamu bersungguh-sungguh. Sampai pada suatu
noktah, aku rasa mengucap kalimat penghujung malam kepadamu tidak lagi menjadi
hal yang perlu. Buku fiksi ini memuat empat bagian cerita. Bagian pertama
berjudul Cinta dalam Diam untuk Luka yang Dalam. Bagian kedua berjudul Rasa
yang Kembali Memanggil. Bagian ketiga berjudul Rindu yang Mulai Dipaksakan.
Bagian keempat berjudul Terhenti di Persimpangan.//ir