Melalui buku ini penulis lebih
menekankan keberadaan film dokumenter dengan kuasa hegemonik yang bersembunyi
dibelakangnya. Penulis memilah buku ini menjadi tiga bagian. Bagian pertama
mengenai pengetahuan tentang media dokumenter dan proses produksi dokumenter
sebagai bahan untuk memahami hakikat film dokumenter dan juga memahami
prosesseorang filmmaker bekerja untuk film. Bagian kedua, menuturkan semiotika
post strukturalis Roland Barthes sebagai pisau bedah dalam fenomena-fenomena
yang menyimpan kuasa hegemonik di balik sebuah film dokumenter. Bagian ketiga,
menguraikan lebih rinci analisis pembahasan dua film documenter yang menjadi
objek penelitian, sehingga terdeskripsikan rupa kuasa hegemonik dari sebuah
film dokumenter. //ir
