Antologi puisi ini perlu diapresiasi karena membawa suatu sentuhan baru dalam penulisan puisi di Indonesia. Sentuhan baru tersebut adalah adanya hibridisasi karya puisi yang ditulis dalam lirik-lirik kata dengan karya-karya foto hasil jepretan akademisi yang nyeni. Karya ini menyiratkan cara baru dalam memandang dunia. Dunia memang adalah rasa dan rindu seperti yang terpetik dalam bait-bait awal ini, tetapi rasa dan rindu itu menjadi semakin hidup dengan tampilan foto-foto. Gambar-gambar yang menemani membuka kesempatan interpretasi yang lebih bervariasi. Jika dalam semiotika, sebagai ilmu tanda, puisi bersifat multiinterpretatif, dalam karya ini ada multimodalitas yang kaya ketika teks dimaknai sebagai kata dan tampilan visual. Perpaduan kata-lata dan gambar membuka ruang multiinterpretasi yang semakin bersifat individual, tanpa kehilangan shared meaning dan kolektivitas. Kumpulan puisi ini hadir dengan kompleksitas kehidupan manusia. Dia mencampuradukkan yang diri dan yang lain. Dia juga dihadirkan dengan pemilihan kata-kata yang seringkali biasa tetapi seringkali tidak biasa. Para pembaca dibiarkan terpesona dan larut dalam khayalan puisinya sendiri. Akhirnya puisi ini menginspirasi.//yn
