Sesuai dengan namanya sebagai jurnalistik baru, maka jenis jurnalistik ini berbeda dengan gaya jurnalistik lama. Jurnalistik lama bersifat linier, yaitu satu referensi saja. Sementara jurnalistik baru bersifat multilinier. Selain menggunakan referensi pokok yaitu kejadiannya, gaya jurnalistik baru juga dilengkapi dengan referensi-referensi lain, seperti wawancara dengan orang yang mengetahui kejadian itu, kliping surat kabar, majalah, buku dsb, sehingga beritanya jauh lebih lengkap daripada berita yang ditulis dengan gaya jurnalistik lama. Buku ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat terhadap pengetahuan jurnalistik terutama bagi kalangan jurnalis, sejalan dengan perkembangan pers di Indonesia yang makin pesat belakangan ini. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang mengambil studi jurnalistik dan komunikasi. Penulis tidak hanya mengupas konsep dan penulisan berita, tetapi juga berita radio, televisi, serta beragam jenis penulisan lainnya.//yn