Televisi merupakan media
yang mudah dijangkau dan merupakan media favorite masyarakat Indonesia.
Televisi memiliki kekuatan dan dapat berpengaruh besar dalam pembentukan
perilaku dan pola pikir masyarakat melalui pesan dari program yang ditayangkan.
Feature televisi menjadi salah satu program yang efektif dalam proses transfer
nilai dan pesan, pembentukan karakter serta perilaku, dengan memberikan wawasan
baru bagi masyarakat yang informatif dan mengedukasi. Pada penciptaan karya
produksi feature televisi “Wariskan” episode “Pengamen Ondel-ondel”, penulis
mengambil topik kebudayaan Betawi yang dinilai mulai terlupakan seiring
perkembangan zaman. Penulis memperlihatkan kesenian ondel-ondel yang digunakan
sebagai mata pencaharian melalui interaksi antar manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Penulis juga memperlihatkan perspektif masyarakat terhadap
pergeseran budaya seni ondel-ondel. Sebagai penulis naskah dalam penciptaan
karya feature televisi “Wariskan” penulis memiliki tujuan agar mudah dipahami,
tentang pentingnya pelestarian budaya. Penulis menerapakan tangga dramatik non
drama pada penulisan naskah. Tangga dramatik non drama menjadi patokan
penulisan, karena alurnya yang mudah dipahami, yakni mulai dari pengenalan,
lebih menarik, paling menarik, dan penutup. Melalui tangga dramatik tersebut
maka penonton akan mudah memahami isi dan pesan yang disampaikan, serta dapat
memunculkan ketertarikan.//ir