Tari tradisional merupakan salah satu kekayaan
budaya Indonesia, hal ini menjadi bukti bahwa bangsa ini memiliki
keanekaragaman budaya yang luar biasa. Tarian tradisional seperti tarian Bali,
Jawa, Sunda, Minangkabau, Palembang, Melayu, dan Aceh, adalah beberapa tarian
yang sudah ada sejak dahulu kala, namun hingga kini kebudayaan tarian tersebut
masih dikembangkan oleh pegiat seni. Indonesia patut bangga, karena sumber
kekayaan tradisi dan warisan budaya bangsa ini harus dilakukan secara turun
temurun, karena modernisasi dikhawatirkan dapat memengaruhi minat generasi
bangsa untuk tetap melestarikan budaya tari tradisional ini. Dokumenter “ KRT
Pujaningsih, Penjaga Tari pusaka” menjadi salah satu produk program televisi
yang menyajikan informasi sekaligus memberikan edukasi bagi masyarakat tentang
budaya tradisional yang kini mulai dilupakan. Dikemas dengan mengusung tema
dokumenter menjadikan program ini layak ditonton untuk segala usia. Dokumenter
ini menceritakan tentang seorang penari senior kebanggan Kraton Yogyakarta yang
hampir seluruh hidupnya didedikasikan untuk menari. Penari yang kerap dipanggil
Theresia Suharti ini dikenal karena karyanya karena berhasil merekonstruksi
tarian sakral yang lebih dari 1 abad tidak ditarikan. Dengan statement
narasumber sebagai pendekatan utama pada dokumenter ini, maka keaslian dan
keunikan cerita dapat didengarkan oleh masyarakat secara langsung dari sudut
pandang narasumber. Dalam penulisan naskahnya, penulis sendiri menggunakan
narasi ekspositoris sebagai pedoman dalam menentukan ploting cerita.//ir