Program dokumenter televisi
“Relokasi di Atas Awan” mempunyai tujuan untuk menyampaikan informasi tentang
fakta yang akurat dan jelas mengenai kegiatan relokasi bibit pohon tengsek di
pos 3 jalur pendakian Gunung Merbabu kepada masyarakat. Komunitas Anak Gunung
Merbabu Merapi (AGMM) sebagai pelopor berusaha untuk terus menjaga dan
melestarikan sumber daya alam yang berada di atas gunung, salah satunya yaitu
pohon tengsek yang merupakan tanaman endemic di Gunung Merbabu, dimana saat ini
keberadaan pohon tengsek mulai langka karena terjadinya kerusakan pada
ekosistem alam di gunung. Kronologis peristiwa yang terjadi memberikan
informasi yang dapat membuat audience memahami dengan jelas dan merasakan
proses yang dilakukan oleh Komunitas Anak Gunung Merbabu Merapi (AGMM),
sehingga penulis menitikberatkan penggunaan gaya penulisan kronologis yang
mampu memperjelas fakta dari visual yang ada. Perbincangan dan pernyataan secara
langsung dari subjek dipilih penulis agar informasi lebih mudah dipahami oleh
audience. Pada program dokumenter televisi “Relokasi di Atas Awan“, gaya
penulisan kronologis dapat memperjelas pesan secara visual yang ada melalui
hubungan aksi satu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang terjadi di lapangan,
sementara perbincangan dan pernyataan secara langsung dari subjek berfungsi
menyampaikan pesan dan informasi dari program secara lebih mudah kepada
audience. Melalui rangkaian kegiatan tersebut terciptalah sebuah naskah
dokumenter televisi yang dapat memberikan informasi secara jelas sekaligus
memberikan edukasi kepada audeince melalui kegiatan relokasi tanaman tengsek di
pos 3 jalur pendakian Gunung Merbabu yang dilakukan oleh Komunitas Anak Gunung Merbabu
Merapi (AGMM).//ir