Penciptaan karya produksi
Drama Radio Fabel Hari Esok bertujuan untuk menciptakan naskah melalui
pendekatan pada dialog yang diucapkan oleh pemeran. Melalui intonasi, nada
suara, volume, kecepatan penyampaian dan artikulasi, sehingga pendengar dapat
menciptakan theater of mind dan
mengerti wujud rupa tokoh, karakter tokoh serta setting tempat dan alur cerita
dari drama radio. Radio merupakan media yang mengandalkan suara atau audio
saja. Drama radio diproduksi dengan melibatkan unsur kata-kata, musik dan sound effect secara penuh agar pendengar
dapat membayangkan adegan drama sesuai dengan imanjinasinya masing-masing.
Penggambaran tokoh dalam drama radio dapat digambarkan melalui tiga dimensi
(watak dimensional). Penggambaran itu berdasarkan Aspek Fisiologis, Aspek
Psikologis dan Aspek Sosiologis. Setiap tokoh mempunyai karakter yang
berbeda-beda, semua itu tergambarkan lewat dialog yang diucapkan. Melalui
dialog, pendengar dapat menghasilkan sebuah penggambaran karakter dari
imajinasinya. Pendengar dapat mengerti dan membayangkan ciri fisik (fisiologis)
dari masing-masing tokoh yang ada di dalam drama. Pendengar juga dapat mengerti
keadaan psikis (psikologis) atau kondisi yang sedang dialami oleh tokoh
tersebut di dalam setiap adegan. Serta mengerti hubungan antara tokoh dengan
tokoh lainnya (sosiologis). Dialog berperan penting dalam sebuah penggambaran
karakter. Pendengar dapat mengerti dan memahami setiap karakter tokoh melalui
dialog yang diucapkan. Ditambah dengan musik dan sound effect yang mendukung dalam sebuah adegan, sehingga pendengar
dapat menciptakan theater of mind.//ir