Pada skripsi penciptaan karya produksi ini, penulis membahas permasalahan banjir Jakarta yang tidak pernah usai. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanggulangan banjir, namun hingga saat ini belum terbukti efektif. Dengan mengangkat topik ini, penulis sebagai penulis naskah menerapkan gaya bahasa paradoks dan simile ke dalam narasi. Tujuan penulis adalah agar informasi dan pesan dalam karya dapat diterima dengan mudah oleh penonton, walau topik yang diangkat cukup serius. Gaya bahasa paradoks digunakan untuk menyisipkan kalimat menarik berisi sindiran dan kritik dengan memberi penegasan fakta. Sementara gaya bahasa simile digunakkan agar kalimat dapat bercerita lebih ringan dan indah dengan memberikan perbandingan secara lugas dan eksplisit. Dalam hal ini, penulis melalui tahap pra produksi berupa riset, observasi dan pembuatan naskah awal sebagai salah satu acuan untuk produksi. Kemudian tahap produksi berupa shooting dan wawancara dengan para narasumber. Selanjutnya, pada tahap pasca produksi, penulis mengolah fakta dan wawancara ketika shooting hingga menciptakan sebuah naskah utuh. Hasil dari karya produksi ini terciptalah sebuah karya dokumenter televisi yang dapat menginformasi dan mengeduksi penonton.//yn