Jemparingan merupakan olahraga panahan khas Kerajaan Mataram. Dahulu kegiatan ini awalnya dijadikan kesatria Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat untuk melawan penjajah. Namun, seiring perkembangannya Jemparingan mengalami kendala, tidak seperti panahan modern yang lebih mudah dimainkan, Jemparingan harus menggunakan alat dan pakaian adat yang khusus. Penulis sebagai Pengara Acara fokus pada Informasi dan Komposisi Visual pada program dokumenter televisi “Pusaka” episode “Bentang Busur Kesatria Jemparingan”. Dalam karya dokumenter ini penulis mengangkat judul skripsi “Komposisi dan Informasi Visual”. Fokus penulis yaitu pada cara meng-explore teknik pengambilan gambar dengan tipe komposisi dan informasi visual. Tujuan penulis memilih tipe ini, karena dalam sisi pengemasan program dokumenter televisi Bentang Busur Kesatria Jemparingan membutuhkan visual komposisi yang kuat dan untuk memberikan informasi yang baik kepada penonton. Dengan menerapkan Informasi dan Komposisi Visual gambarnya mempunyai informasi dan teknik komposisi dalam membuat karya dokumenter televisi “Pusaka” edisi “Bentang Busur Kesatria Jemparingan”. Dalam proses penciptaan karya produksi, penulis menuangkannya dalam tiga tahapan sesuai dengan SOP (standart operating procedure) yaitu pra produksi untuk menentukan ide awal, kemudian produksi untuk mengeksekusi karya sesuai dengan perencanaan shotlist dan pasca produksi untuk menyunting hasil produksi. Hasil dari karya produksi ini terciptalah sebuah karya yang memotifasi, mendapatkan informasi dan mengedukasi masyarakat.//yn