Tingginya arus penyebaran informasi membawa masyarakat untuk tidak sekedar mencari informasi dari lingkungan sekitar, namun juga memanfaatkan teknologi yang semakin canggih salah satunya yakni menggunakan media sosial. Media sosial Twitter menjadi salah satu media pilihan masyarakat terkhusus mahasiswa untuk mendapatkan dan meyebarluaskan informasi. Sehingga, tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana peran Twitter dengan karakteristiknya sebagai media penyebaran informasi khususnya penyebaran informasi pandemi gloal corona virus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Twitter berperan sebagai media hiburan, media edukasi dan media penyebaran informasi bagi masyarakat. Hasil lain yakni Twitter sebagai media penyebaran informasi pandemi global memiliki enam karakteristik yakni jaringan (networking), informasi, arsip, interaksi, simulasi sosial dan konten oleh pengguna. Dari keenam karakteristik tersebut, hanya satu karakteristik media sosial yang kurang famliar oleh pengguna yakni arsip. Namun walaupun kelima karakteristik lainnya familiar dan disadari oleh pengguna, tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang tersebar pada Twitter tergolong menjadi informasi yang tidak akurat dan tidak relevan dengan masyarakat. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi oleh pengguna. Maraknya penyebaran informasi hoax pada Twitter mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi. Dalam hal ini, pengguna diajak untuk lebih bijak dalam menyerap dan mengadopsi informasi yaang didapatkan.//yn