Pembuatan animasi pendek 2 dimensi “Diana and Little Friend” dilatar belakangi oleh permasalahan yang masih sering terjadi di lingkungan sekitar, terutama dalam lingkungan sekolah. Dimana pada kalangan anak-anak masih sering terjadi pembullyan atau perisakan kepada anak yang pada dasarnya berbeda daripada anak-anak pada umumnya. Pada pembuatan animasi “Diana and Little Friend” divisualisasikan kedalam bentuk animasi 2 dimensi karena animasi 2 dimensi lebih memiliki ciri khas tersendiri dalam penerapan 12 prinsip animasi terutama pada prinsip straight ahead dan pose to pose. Melalui prinsip straight ahead dan pose to pose ciri khas yang menonjol terdapat pada gerakannya yang lebih realistis, fleksibel dan ekspresif. Teknik yang digunakan dalam pembuatan animasi 2 dimensi ini menggunakan teknik frame by frame dan teknik kamera yang diambil dari beberapa sudut pandang atau angle yang telah diperhitungkan sebelumnya agar dalam pemvisualisasiannya terlihat lebih mendramatisir. Tujuan dari pengimplementasian prinsip animasi straight ahead dan pose to pose sudah dapat diterapkan sesuai dengan aspek-aspek yang ada, sehingga animasi terkesan lebih hidup. Penulis cukup puas dengan hasil akhir dari film animasi 2 dimensi “Diana and Little Friend”. Namun penulis juga menyadari adanya kekurangan seperti dubbing karakter yang masih belum sempurna, serta penggunaan background music yang masih belum orisinil.//yn
