Interaksi sosial dan komunikasi interpersonal telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Anonimitas memainkan peran yang semakin penting di media sosial. Hal ini tercermin dari lebih banyak aplikasi yang memungkinkan interaksi anonim. Dengan menghilangkan konsep tradisional tentang identitas diri, layanan ini mendorong komunikasi antara orang asing dan memungkinkan penggunanya untuk mengekspresikan diri tanpa takut diintimidasi (Bullying). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mengapa dan bagaimana orang menggunakan aplikasi anonim, dan interaksi pengguna pada aplikasi Whisper. Penulis menyajikan ungkapan motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam aplikasi anonim dan konten yang dibagikan. Orang-orang berbagi berbagai jenis konten mulai dari pengakuan dan rahasia hingga lelucon dan perasaan sesaat. Penggerak penting untuk partisipasi dan posting adalah untuk mendapatkan validasi sosial dari orang lain, meskipun mereka adalah stranger anonim. Penulis juga menemukan bahwa peserta percaya bahwa aplikasi anonim ini memungkinkan lebih banyak kejujuran, keterbukaan, dan keragaman pendapat daripada yang dapat mereka temukan di media sosial pada umumnya. Hasil penelitian penulis memberikan keterangan bagaimana penggunaan media sosial anonim oleh generasi milenial di Daerah Istimewa Yogyakarta.//yn