Keberagaman dan perbedaan di Indonesia memang menjadikan salah satu unsur kemajemukan suatu bangsa, lahirlah sebuah fenomena pernikahan beda agama. Pernikahan beda agama kerap menimbulkan perdebatan diantaranya tentang sah tidaknya pernikahan dimata hukum dan agama. Namun, masalah pernikahan beda agama tidak bisa dihindari, karena merupakan akibat dari interaksi antar warga masyarakat Indonesia yang majemuk. Pernikahan beda agama di indonesia terus bertambah. Harmoni Mitra Madania pusat layanan dan kosultasi pernikahan beda agama, telah menikahkan 425 pasangan di seluruh Indonesia, angka itu dihitung dari Januari 2016 hingga April 2020. Dari latar belakang inilah penulis sebagai pengarah acara bersama produser mengangkat pernikahan beda agama ke dalam dokumenter televisi. Karya dokumenter ini disajikan dengan jenis dokumenter potret, format yang cocok untuk menggambarkan sebuah kehidupan pernikahan beda agama. Terlepas dari sah tidak nya penikahan beda agama ini, tim sepakat untuk megangkat dari sisi kemanusiaan. Penulis sebagai Pengarah Acara ingin menyampaikan pesan toleransi melalui visual. Penulis menggunakan teori Komposisi gambar dan variasi type of shot untuk menghasilkan gambar yang menarik, dramatik dan pesan toleransi tersampaikan melalui gambar. Penggunaan teknik ini menghasilkan karya kemanusiaan yang menyentuh melalui gambar karena kedekatan dengan narasumber. Hasil observasi dan wawancara tim terhadap keluarga Muhammad Dzukronee Muslim dan Florentina Restu Kristiani menghasilkan adanya sikap saling toleransi yang kuat dalam rumah tangga agar harmonis. Kesimpulan karya ini adalah sebuah fakta yang ada tentang pernikahan beda agama di kehidupan kita.//yn