Sudiyanto, warga Desa Kotayasa yang telah berkarya dengan membuat pompa air agar dapat menaikkan air dari sumbernya ke pemukiman warga yang letaknya di atas. Sudiyanto membuat pompa air hydram (hydraulic ram) tanpa bantuan tenaga listrik maupun bahan bakar, sebagai pengarah acara memvisualkan ide produser dengan mengimplementasikan dinamisasi visual, menurut teori Fachruddin (2012:54) dinamis berarti penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak, dan mudah menyesuaikan keadaan dengan mengandung dinamika. Metode yang digunakan dalam skripsi karya produksi adalah riset,observasi dan wawancara untuk diaplikasikan dalam bentuk karya audio visual penulis fokus dengan konsep tentang dinamisasi visual yang menerapkan salah satu aspek element of the shot yaitu komposisi dan penerapan type shot yaitu simple shot,complex shot dan development shot serta pemilihan shot size berupa extreme close up, close up,big close up, medium close up, medium shot, long shot, very long shot sehingga sudut pengambilan gambar yang variatif, berdasarkan analisa diperoleh kesimpulan bahwa dinamisasi visual sangatlah penting dalam pengambilan gambar yang menceritakan kisah Sudiyanto, hal tersebut terbukti dalam program dokumenter "Teropong Desa Episode Sudiyanto Alirkan Air Kehidupan" dimana penyampaian informasi ditunjukkan melalui gambar yang lebih hidup dan tidak monoton.//yn