Karya dokumenter Jejak Realita mengangkat topik sosial budaya mengenai sosok inspiratif yang memiliki kepedulian dalam melestarikan permainan tradisional yaitu egrang. Mbah Yudi merupakan warga Panembahan yang bekerja sebagai penjaga parkir di tempat ekspedisi dan membuka lapak egrang di Alun-alun Kidul. Perjuangan Mbah Yudi berawal dari perjalanannya menggunakan egrang menuju Jakarta dan Surabaya pada tahun 2015 dan 2016. Hal tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat melestarikan egrang yang mulai ditinggalkan. Dari penjelasan tersebut, penulis memutuskan untuk membuat dokumenter jenis potret. Dalam penciptaan karya produksi ini, penulis memilih profesi sebagai penulis naskah dengan menggunakan pendekatan deskriptif dalam penyampaian informasinya. Tujuan penulis membuat program dokumenter televisi Jejak Realita edisi “Suara dan Asa: Egrang dan Generasi Bangsa” menjadi tayangan yang menginspirasi generasi bangsa untuk tetap menjaga kelestarian permainan tradisional khususnya egrang yang perlahan mulai redup eksistensinya karena kemajuan teknologi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis melakukan beberapa metode, yaitu observasi, wawancara, melihat referensi-referensi audio visual, teori-teori deskriptif, serta sesuai dengan SOP mulai dari pra produksi sampai pasca produksi, sehingga menghasilkan naskah yang memberi pesan secara ringan dan mudah dipahami oleh penonton dari berbagai kalangan maupun usia.//yn