Di era yang serba digital
anak-anak mampu mengakses segala konten untuk menjadi sarana hiburan, namun
kebebasan dalam mengakses konten hiburan di internet membuat imajinasi anak
menjadi terpimpin, daya imajinasinya berkurang sehingga anak menjadi kurang
kreatif. Drama radio menjadi media alternatif untuk program hiburan anak-anak,
dengan mengandalkan audio anak-anak dilatih fokusnya untuk mendengarkan sebuah
drama yang menghibur. Selain menghibur drama radio juga dapat dijadikan sebagai
sarana pembelajaran, sehingga anak-anak dapat belajar hal baru dengan cara yang
menyenangkan. Pada drama radio ada unsur karakter disetiap tokoh. Dengan
penjiwaan yang baik, dan karakter yang kuat akan membuat pendengar merasa
terhibur ketika mendengarkan dialog antar tokoh. Penggunaan musik, sound effect, dan ambiens juga membantu
pendengar untuk menciptakan theatre of
mind sehingga pendengar dapat menciptakan sendiri di dalam pikirannya
bagaimana drama tersebut seolah-olah terjadi. Drama radio memiliki pesan yang
ingin disampaikan kepada pendengar, dengan pengemasan dan penyampaian drama
radio yang baik pesan tersebut mudah dipahami oleh pendengar. //ir