Penciptaan karya produksi
dokumenter televisi “Unseen”, bertujuan menghasilkan sebuah dokumenter televisi
yang obyektif dan faktual sehingga lebih informatif, dan dapat mengedukasi
penonton tentang Pondok Ngaji Lelaku. Pada episode “Ngaji Lelaku” ini, program
membahas tentang sebuah komunitas di Malang, Jawa Timur yang menjalankan ibadah
sholat dengan menggunakan bahasa Indonesia. Cara beribadah komunitas Ngaji
Lelaku yang tidak sama dengan masyarakat muslim pada umumnya ini tidak banyak
diketahui oleh masyarakat. Semua ide dan gagasan seorang sutradara
dipertanggung jawabkan terhadap aspek kreatif, ditunjang dengan data-data yang
diperoleh melalui observarsi, wawancara, dan statement dari beberapa
narasumber. . Dalam dokumenter televisi jenis potret ini penulis menerapkan
komposisi dan shot information. Penulis ingin memberikan gambaran mengenai
pondok ngaji lelaku melalui gambar-gambar yang menarik dan informative serta
dinamis sehingga dapat membuat penonton tidak merasa bosan saat menonton
program ini. Untuk itu penerapan komposisi dan information shot digunakan
sebagai pendekatan kepada penonton dengan target usia 18-45 tahun. Penerapan
ini dituliskan dalam story board dan shooting script sebagai acuan pada saat
produksi yang diawali dengan cuplikan video di daerah dekat pondok ngaji lelaku
dan dilanjutkan dengan teaser tentang penyebaran islam di Indonesia setelah itu
host akan bridging untuk masuk kedalam tema dan mengunjungi pondok ngaji lelaku
dan MUI Kab. Malang. //ir