Prabu Dylan adalah seorang
dalang muda yang memilih musik metal sebagai pengiring dalam pagelaran
wayangnya. Pandangan masyarakat yang menganggap pagelaran wayang hanya digemari
oleh orang dewasa, ternyata mampu diubah oleh Prabu Dylan yang dapat memberikan
warna baru dalam pementasan wayang. Prabu Dylan menggunakan musik metal dalam
pagelaran wayang untuk meningkatkan minat masyarakat untuk menonton pagelaran
wayang. Dokumenter ini bertujuan untuk memberikan tayangan yang informatif dan
menghibur yang menyajikan informasi sesuai fakta di lapangan. Program
dokumenter ini dapat dinikmati oleh banyak orang terutama anak muda yang
menyukai musik metal. Dokumenter yang berdurasi 16 menit dengan menggunakan
konsep tangga dramatik non-drama ini disusun secara kronologis dalam pembuatan
naskahnya. Dokumenter ini menggunakan konsep tangga dramatik non-drama dengan
penyampaian informasi melalui penjelasan narasumber dan cuplikan gambar. Dalam
dokumenter ini terdapat lima sequence yang berisi berbagai informasi. Penulis
mengambil konsentrasi penulisan naskah dengan menekankan tangga dramatik
non-drama yang terdiri dari introduksi, agak menarik, lebih menarik, paling
menarik, dan kesimpulan. Tangga dramatik non-drama dalam penulisan naskah
bertujuan untuk menentukan alur dan mengemas informasi dengan baik. Penerapan
tangga dramatik non-drama membuat naskah dokumenter bersifat informatif dan
menarik perhatian penonton. Selain itu, jalan cerita yang terstruktur dari awal
hingga akhir memudahkan penonton dalam memahami isi cerita secara keseluruhan. //ir