Skripsi penciptaan karya
produksi ini bertujuan menciptakan sebuah naskah drama televisi yang menarik
dan memiliki dramatisasi dari aspek alur ceritanya. Dalam mewujudkan alur
cerita yang menarik dengan membuat emosi penonton terdorong, penulis
menggunakan struktur tangga dramatik yang dikemukakan oleh Elizabeth Lutters
yang membagi struktur tangga dramatik menjadi tiga bagian, yaitu teaser,
klimaks, dan closing/konklusi. Tahap menulis naskah drama televisi diawali
dengan riset melalui studi pustaka dengan melihat referensi-referensi audio
visual, observasi pada beberapa cafe serta wawancara dengan berbagai profesi
untuk mendapatkan gambaran kehidupan anak muda saat ini. Melalui tahapan ini
penulis menghasilkan sebuah naskah dengan pesan ringan untuk anak muda yang
mudah dipahami dengan skenario yang disusun mengikuti alur tangga dramatik
Elizabeth Lutters. Dramatisasi yang menyentuh emosi dilakukan dengan menerapkan
tangga dramatik dalam skenario yang terdiri dari ; konflik, suspense,
curiosity, dan surprise. Cerita tidak hanya menghibur, namun juga mengandung
pesan moral dalam cerita. Penciptaan naskah drama “Vanila Latte”, menyajikan
narasi yang menceritakan tentang kisah percintaan seorang barista dengan
pelanggannya namun cinta itu tak terbalas. Penerapan tangga dramatik Elizabeth
Lutters berhasil membangun rasa penasaran, ketegangan, dan kejutan sehingga
menunjang dramatisasi cerita. //ir