Produksi karya yang
berbentuk dokumenter televisi nondrama ini membahas tentang tiga sosok wanita
yang tangguh yaitu Mbah Yoso, Bu Warni, dan Bu Ngatiyem dari Kampung kecil di
lereng Gunung Merapi yaitu Kampung Gir Pasang. Penulis mengambil pendekatan
alur tangga dramatik yang terjadi dari hasil wawancara dan susunan visual.
Penggambaran cerita kehidupan sehari-hari dari ketiga subjek mengisi dokumenter
ini dari awal sampai akhir dengan berfokus terhadap ketangguhan yang ketiga
subjek miliki. Tujuan produksi karya ini adalah untuk memproduksi naskah
program dokumenter televisi “Sudut Nusantara Episode Wanita-Wanita Tangguh di
Antara Jurang” dengan menggunakantangga dramatik agar penonton turut merasakan
alur dan emosi. Jenis produksi karya ini adalah deskriptif kualitatif sehingga
data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan korenponden pada
google form. Proses penulisan naskah diproduksi melalui empat tahapan, yaitu
tahap perencanaan, tahap prapenulisan, tahap pelaksanaan penulisan, dan tahap
evaluasi dan penulisan kembali. Analisis naskah dilakukan dengan dasar teori
tangga dramatik nondrama oleh Antonius Darmanto, yakni, dari pemaparan, agak
menarik, lebih menarik, paling menarik, dan penutup. Berdasarkan hasil
analisis, tangga dramatik dokumenter ini terbangun berkat hasil wawancara dari
ketiga subjek dan visual yang menguatkan statement subjek, sehingga penonton
banyak mendapat inspirasi, kekaguman, dan pelajaran dari ketangguhan ketiga
subjek. //ir