Indonesia merupakan negara
agraris yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani,
namun masih banyak kesulitan yang dihadapi oleh para petani di Indonesia.
Permasalahan tersebut meliputi perubahan iklim, degradasi lingkungan,
persaingan yang semakin ketat, dan tentunya peningkatan kebutuhan pangan dan
bisa berdampak langsung ke masyarakat sendiri. Hal ini dapat dicegah dengan
inovasi metode pertanian modern, namun sayangnya metode tersebut masih belum
banyak diketahui. Skripsi penciptaan karya produksi ini bertujuan menghasilkan
sebuah program dokumenter yang menarik dan mengedukasi masyarakat melalui
penerapan teknik variasi shot dalam pengambilan gambar. Program dokumenter
harus memiliki riset yang kuat untuk dapat menampilkan kejadian tersebut
senyata mungkin di mata penonton. Dalam pembuatan program dokumenter,
diperlukan keterampilan seorang sutradara untuk dapat menyampaikan cerita
dengan baik lewat audio dan visual. Dalam pembuatan program dokumenter ini,
penulis berfokus pada metode penerapan variasi shot agar pesan dapat
disampaikan dengan jelas melalui visual kepada penonton. Variasi shot tersebut
meliputi penggunaan simple shot, complex shot, dan developing shot dalam proses
directing. Simple shot adalah metode pengambilan gambar statis dimana gambar diambil
menggunakan tripod tanpa ada pergerakan apapun dari kamera, complex shot adalah
metode pengambilan gambar yang mengkombinasikan antara posisi kamera statis dan
pergerakan hanya ada pada kepala kamera, dan developing shot adalah metode
pengambilan gambar yang mengkombinasikan pergerakan kepala dan badan kamera.
Hasil dari pembuatan skripsi dan karya produksi program Dokumenter Pertanian
Modern VS Konvensional ini menunjukkan bahwa variasi shot, baik dari segi
teknis maupun psikologis berperan penting untuk membantu penonton memahami
informasi apa yang terkandung dalam sebuah film. //ir