Dokumenter visual trash
adalah dokumenter yang terfokus pada isu lingkungan, berangkat dari keresahan
masyarakat akan ruang publik Yogyakarta yang dicemari iklan visual di sembarang
tempat dan tidak ber-izin. Salah satu unsur utama dalam tayangan program
dokumenter televisi adalah audio. Dengan suara yang jelas, balance dan selaras,
pesan yang ingin disampaikan dalam tayangan dokumenter nantinya dapat
tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Penata suara
menerapkan teori The Six Element of Mixing, terfokus pada leveling dan
balancing audio. Ini dilakukan agar audio dapat selaras dan konsisten. Teknik
perekaman atmosphere diterapkan pada dokumenter ini, agar audiance dapat
merasakan kesan nyata. Penulis juga menggunakan metode dry recording. Yaitu
teknik perekaman dengan pengambilan elemen suara terpisah, dan diantara elemen
suara tersebut tidak diberikan effect secara langsung sewaktu perekaman, tetapi
akan diolah di meja editing. Proses editing yang mengedepankan aspek balancing
dan leveling dapat direalisasikan berdasarkan teori six element of mixing.
Wujud realisasi teori tersebut dapat dibuktikan dengan pengaturan level yang
berbeda di setiap materi audio, sehingga mendapatkan kesan audio yang balance,
melakukan equalizing untuk menghasilkan karakter suara yang sesuai, membatasi
dan menstabilkan level audio dengan compressor, sesuai dengan kebutuhan dari
setiap materi audio yang ada. Sehingga penata suara berhasil menciptakan karya
produksi dokumenter dengan audio yang terkesan nyata, jelas, balance dan
selaras. //ir