Dokumenter “Seniman Panggung Menghadapi Wahana
Digital” menampilkan informasi secara nyata terkait tentang bagaimana situasi
dan adaptasi yang dilakukan para seniman pertunjukan saat pandemi Covid-19.
Dokumenter yang alur cerita dan gambarnya beum dapat dipastikan di tahap
perencanaan tentu sangat bergantung pada bagaimana proses editing dilakukan.
Kontinuitas dalam editing menjadi bagian penting agar dokumenter dapat mudah
dimengerti dan diterima oleh penontonnya, Oleh karena itu penciptaan dokumenter
ini dilakukan dengan mengaplikasikan teknik parallel editing yang bertujuan
untuk menciptakan Continuity of Editing namun tetap menampilkan keragaman
bentuk pada penyajiannya. Teknik parallel editing didukung oleh upaya untuk
memaksimalkan penggunaan transisi sehingga dokumenter yang umumnya monoton
dapat terlihat lebih menarik. Hasil dari penerapan teknik parallel editing ini
adalah tercapainya dokumenter yang memiliki kesinambungan peristiwa dan aksi
cerita dengan susunan parallel dalam menghadirkan ilusi ruang dan waktu,
sehingga dapat meringkas keragaman informasi yang ada. //ir