Peranan audio dalam program
televisi sangatlah penting untuk mendukung gambar yang ditampilkan dan
membangun feel agar penonton dapat menikmati apa yang ingin disampaikan dari
audio-video tersebut. Permasalahan yang sering ditemukan dalam membuat karya
audiovideo adalah beberapa sound effect kurang begitu mendukung gambar sehingga
terasa datar dan kurang dramatis. Tugas akhir ini bertujuan untuk menerapkan
stereo imaging dalam penataan suara agar dapat mendukung suasana dengan metode
penataan microphone, teknik panning, dan teknik mixing. Penataan Microphone
dalam produksi ini menggunakan teknik perekaman (A-B) yaitu dua microphone yang
ditempatkan pada 90° satu sama lain untuk menghasilkan suara kiri-kanan, dan
diposisikan pada 45° ke subjek, panning adalah proses menempatkan suara pada
bidang dengar (kanan-kiri) agar suara terdengar lebih luas, mixing untuk
menggabungkan beberapa suara menjadi satu, serta Imager untuk memperluas stereo
width (lebar stereo) agar suara terdengar lebih alami. Adapun hasil dari metode
tersebut menunjukkan bahwa stereo imaging dapat mendukung suasana dalam gambar
karena persepsi lokasi suara yang meliputi bidang horizontal, vertikal,
persepsi jarak dan ruang dapat membangun feel seolah-olah penonton berada di lokasi
yang terjadi. //ir