Islamisasi di Cirebon yang dipengaruhi oleh Laksaman Cheng Ho merupakan topik, yang masih sangat menarik untuk terus dikaji hingga saat ini. Tentang siapa, kapan serta bagaimana proses Islamisasi tersebut terjadi. Mengingat daerah ini memiliki keunikan yaitu masyarakatnya, yang merupakan campuran dari berbagai daerah. “Cerita Setempat” edisi “Laksamana Cheng Ho Penyebar Islam di Cirebon” merupakan karya dokumenter televisi sejarah yang naskahnya ditulis dengan gaya bahasa klimaks dan alegori. Penggunaan gaya bahasa klimak dan alegori dalam naskah dokumenter ini tidak lain bertujuan, agar cerita yang disampaikan mudah dipahami oleh penonton dan agar menambah keunikan, sehingga tidak membuat penonton merasa bosan. Tujuan penulis tersebut dicapai tentunya dengan memahami apa itu gaya bahasa khususnya gaya bahasa klimaks dan alegori, penulis menerapkannya dengan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Serta menyisipkan kiasan-kiasan agar lebih menarik.Kesimpulan dari karya dokumenter televisi “Cerita Setempat” edisi “Laksamana Cheng Ho. Penyebar Islam di Cirebon” ini, keberhasilan gaya bahasa klimaks dan alegori tampak pada tambahan pengetahuan serta jiwa peduli terhadap sesama tanpa membedakan ras, suku, agama dan budaya.