Televisi merupakan media yang mampu memberikan pengaruh bagi siapa saja yang menonton. salah satunya kopi, masyarakat masih menganggap kopi minuman yang buruk bagi kesehatan. Fakta yang penulis dapat kopi memiliki manfaat bagi tubuh. Kopi yang dahulu identik dengan minuman orang tua, saat ini telah menjadi konsumsi anak muda dan dewasa. Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup (life style). Melalui sajian tayangan feature ini penulis menyajikan informasi mengangkat tema kopi. Informasi didapat berdasarkan fakta-fakta dilapangan. Sebagai penulis naskah, penulis menerapkan pragmatik dalam feature ini. Penerapan ini hanya dalam naskah. Maka judul skripsi ini "Penerapan Pragmatik Dalam Naskah Feature Televisi "Sensualitas Kopi". Penerapan pragmatik disini yaitu penulis susun dengan treatment melalui pembagian empat segment. Memilah bagaimana informasi dapat diterima baik oleh penonton. Statement narasumber-narasumber disusun sesuai pada bagian segment yang akan ditulis. Penempatan posisi statement dalam naskah ini membentuk cerita. Penyampaian bahasa yang diucapkan memberikan efek komunikasi secara langsung antara narasumber dengan penonton. Bahasa yang disampaikan merupakan bahasa yang ringan, dimengerti dan setiap yang diucapkan memiliki makana. Penentuan dan penempatan berdasarkan pengalaman dan profesinya. Penulis hanya memberikan catatan point-point yang akan dibahas. Pendukung pragmatik ada pada visual. Bahasa yang disampaikan narasumber memiliki makna, makna berasal dari istilah, filosofi, penjelasan secara singkat dan dijelaskan dalam bentuk visual. Visual sebagai penunjang informasi. Tujuan bahasa yang menggunakan balutan pragmatik mampu memberikan informasi, seseorang dapat melakukan sesuatu dan mempengaruhi orang lain setelah melihat tayangan feature ini.//Ir