Suku Sasak Bayan adalah suku yang hidup di kaki Gunung Rinjani yang masih mempertahankan adat istiadat dan kepercayaan leluhur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa dengan mengikuti cara hidup leluhur, suku Sasak Bayan akan memperoleh perlindungan Tuhan, kedamaian, kesejahteraan, dan terbebas dari marabahaya. Filosofi hidup Wetu Telu dari nenek moyang, mengajarkan kepercayaan bahwa proses kehidupan di alam tidak terlepas dari tiga hal yaitu melahirkan (manganaq), bertelur (menteloq), dan berbiji atau tumbuh (mentioq). Melalui observasi dan wawancara erbukti bahwa filosofi hidup tersebut masih melekat pada kondisi sosial budaya mereka yang membuktikan konsistensi pemahaman bahwa manusia sangat bergantung pada alam , harus dijaga dan dipelihara. Atas dasar itu penulis terinspirasi menciptakan skripsi karya produksi dokumenter televisi "Garis Peradaban" Edisi "Pesan Keselamatan Leluhur Suku Sasak Bayan". Dengan mengaplikasikan Teknik Negosiasi dalam pra produksi, produksi, hingga pasca produksi, karya tersebut akhirnya dapat terealisir. Teknik negosiasi yang dilakukan pada kru, narasumber serta pihak terkait, dapat terlihat dari hasil akhir karya. Karya yang juga dikaji melalui karya tulis dan audio-visual lain ini memberikan informasi dan pemahaman kepada khalayak bahwa Indonesia adalah negara yang beragam.//Ir