Gunung Bromo dan Suku Tengger, harmonisasi alam dan manusia yang tidak dapat dipisahkan menginspirasi penulis untuk mengangkat materi ini menjadi sebuah karya audio visual. Penulis mempertimbangkan kedekatan antara Gunung Bromo dan Suku Tengger serta nilai kearifan lokal yang masih diluhurkan oleh suku ini. Salah satu bentuk kearifan lokal Suku Tengger yaitu Upacara Yadnya Kasada. Upacara Kasada dilakukan setiap tahunnya untuk mengucap syukur dan dilaksanakan pada kawah Gunung Bromo. Karya audio visual yang diproduksi penulis berformat dokumenter. Karya ini diproduksi melalui beberapa kajian penciptaan, yaitu melalui observasi, wawancara dan karya, baik karya tulis maupun karya audio visual. Makna cerita dalam dalam karya dokumenter ini didukung dengan wawancara narasumber yang berkompeten dibidangnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa keindahan Gunung Bromo dan kesederhanaan Suku Tengger dalam kehidupan sehari-hari yang saling berintegrasi. Karya dokumenter ini dibagi 3 sequence dan tiap sequence memiliki nilai dan keistimewaannya. Dalam karya ini penulis berperan sebagai produser, yang bertugas sebagai organisator dengan mengaplikasikan fungsi manajemen dan juga harus memperhatikan unsur-unsur manajemen (6M) di dalamnya. Dengan kelebihan dan kekurangan dokumenter ini memberikan informasi, himbauan, edukasi, dan hiburan kepada masyarakat.//Ir