Skripsi penciptaan karya produksi yang berjudul "Memaknai Kehidupan Melalui Gamelan Bonang" ini dilatarbelakangi kandungan filosofi Gamelan Bonang tentang permasalahan pelestarian gamelan sebagai warisan budaya yang belum banyak dipublikasikan. Topik ini dikemas dengan format feature human interest. Selain itu pada karya ini diberikan subformat berupa wawancara, insert dan reportase. Pemilihan nama program yakni inspirasi disesuaikan dengan tujuan program yang mampu memberikan informasi dan mengilhami pendengar mengenai Gamelan Bonang. Produksi ini menggunakan teori dantaranya teori pengarah acara, teori feature, teori media radio yang terdiri dari komponen dan karakteristik radio. Selain itu penulis mengkaji beberapa karya serupa yakni feature DBU Siaran Pedesaan RRI dan feature karya Rifki Anjani tentang Tari Topeng Ende sebagai referensi penggambaran secara audial tentang Gamelan Bonang. Produksi ini dilakukan melalui tiga tahap yakni pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Radio dipilih sebagai media penyampai informasi karena radio memiliki sifat yang imajinatif. Imajinasi merupakan bentuk visualisasi kesan dengan cara mendengarkan berbagai bunyi radio di dalambenak pendengar sehingga tercipta theater of mind. Untuk itu dalam menciptakan karya produksi yang menarik, digunakan tiga unsur audio yaitu sound effect, music dan narasi untuk menggambarkan deskripsi objek yang sedang didengar. Penggunaan ketiga unsur radio telah diterapkan sesuai tujuannya yakni membentuk imajinasi pendengar dan memberikan informasi kepada pendengar tentang pentingnya memelihara warisan budaya.//Ir