Hutan Indonesia mengalami ancaman kerusakan cukup tinggi. Kawasan hutan terdegradasi di Indonesia mencapai 59,62 juta hektar, yang disebabkan oleh aktivitas pembalakan liar (Ilegal Logging), konservasi kawasan hutan menjadi perkebunan sawit dan karet, serta kebakaran hutan. Skripsi penciptaan karya produksi program televisi "RIMBA" dengan edisi judul "Eksotisme Alam Baluran", merupakan karya dokumenter ilmu pengetahuan berjenis sains. Penulis berperan sebagai pengarah acara bertugas menterjemahkan ide dan gagasan produser kedalam bentuk karya audio visual. Tugas dan tanggungjawab tersebut diantaranya, membedah treatment menjadi alur cerita visual dengan menyusun shooting script dan shooting list, melakukan directing pada cameraman untuk melakukan pengambilan gambar, memberikan pengarahan dan memantau proses editing, serta melakukan check dan rechek pada hasil karya. Konsep yang ingin dibangun oleh pengarah acara pada program ini adalah menciptakan sebuah karya dokumenter yang ringan, informatif, edukatif, persuasif, serta menghibur. Dengan metode penggalian data berupa riset, observasi, dan wawancara, data yang diperoleh dapat menghasilkan informasi yang tepat, akurat dan memiliki nilai edukasi. Sedangkan pengemasan audio visual yang mengetengahkan nilai artistik dan dramatik, gambar dapat menjadi sebuah daya tarik dan hiburan bagi penonton. Setiap pesan dalam karya ini akan tersampaikan melalui bahasa visual yang mampu bercerita. Untuk mewujudkan konsep tersebut penulis menggunakan teori element of the shot, terbagi menjadi enam unsur yaitu, informasi, motivasi, komposisi, angle kamera, kontinyuitas, dan sound. dari enam unsur tersebut penulis mengoptimalkan dua unsur yaitu komposisi dan angle kamera. Komposisi dengan kedalaman dimensi gambar (depth of field), warna, dan framming yang terbagi menjadi sembilan tipe shot dapat menciptakan keindahan dan nilai artistik gambar. Sedangkan angle kamera yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu, high angle, eye level, dan low angle akan menghasilkan nilai dramatik dengan pesan-pesan tertentu. Dengan demikian penulis selaku pengarah acara mampu mewujudkan konsep dengan membangun visual bercerita melalui implementasi komposisi dan angle kamera dari teori element of the shot.//Ir