Program dokumenter adalah salah satu program yang dapat memberikan informasi berdasarkan fakta kepada pemirsanya. Untuk itu dibuat program dokumenter berjudul "Seni Lukis Modern". Dokumenter ini berjenis informasi dengan tema budaya, berdurasi 15 menit, informasi yang disampaikan tentang pengenalan sejarah seni likis modern di Iandonesia. Penulis selaku penulis naskah bertugas mengolah ide untuk dikembangkan menjadi sebuah naskah yang dapat dijadikan panduan dalam produksi. Dalam menulis naskah dokumenter ini menggunakan metode penulisan piramida yaitu dimulai dari pendahuluan, isi, dan penutup. Untuk alur penulisannya menggunakan teori tangga dramatik penulisan naskah non drama, yaitu isi dokumenteri dimulai dari hal yang sederhana menjadi rumit. Tahapan naskah dimulai dari kerangka pemikiran, treatment, kemudian fullscript Hasil analisis dari naskah digunakan untuk menyampaikan pesan mengenai seni lukis modern kepada audiens. Penjelasan dipertajam dengan narasi yang berkaitan dengan seni lukis modern yang didapat dari berbagai macam sumber. Penulis berpendapat bahwa program dokumenter "Seni Lukis Modern" telah dapat diproduksi dan menemui beberapa kendala seperti masih minimnya data yang didapat saat proses shooting dilapangan akibat terkendalanya jadwal dan minimnya waktu. Selain itu, kendala selanjutnya adalah narasumber sulit menentukan jadwal untuk diwawancarai. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi sehingga proses produksi dapat berjalan. Di dalam sebuah produksi acara televisi, tahap perencanaan tidak kalah penting memegang peranan selain peranan-peranan yang lain. Tahap ini dimulai dari tahap penentuan ide sampai dengan pasca produksi. Segalanya harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan teliti, sehingga akan didapat suatu hasil produksi yang berkualitas dari segi materi maupun hasil program.//Ir