Tugas akhir penciptaan karya produksi ini ditulis oleh Agata Tri, dengan judul Keselarasan Akting pada Drama Televisi "Diksi". Program drama televisi "diksi" merupakan sebuah alternatif tontonan drama televisi yang memiliki penyajian tidak seragam dengan menyelaraskan akting dari pemain. Dikemas secara menarik dengan menyajikan tidak sekedar huburan namun juga tuntunan. Beberapa adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon drama. Keterampilan seorang pemain dalam berperan ditentukan oleh kemampuannya untuk memasuki jiwa serta mengekspresikan tokoh lain yang dibawakan. Keselarasan akting adalah kesesuaian dalam berperan. Kecocokan itu antara lain mencakup tiga aspek akting yaitu plastik, mimik, diksi. Landasan teori dalam penciptaan karya ini memiliki empat landasan utama yaitu keselarasan akting drama televisi, sutradara dan produksi drama televisi. Drama yang diproduksi mengangkat keselarasan akting yaitu plastik, mimik, dan diksi yang didalamnya terdapat konflik manusia, digambarkan secara audio visual dan yang bertanggungjawab adalah seorang sutradara. Sutradara tersebut yang memiliki kuasa untuk mengolah keseluruhan akting dalam produksi drama televisi. Penulis dalam proses penciptaannya menemukan ide penciptaan karya tersebut yaitu rasa penerimaan seorang anak yang dulu ditinggalkan dan rasa menghormati sebuah perbedaan keyakinan. Pesan dan moral dalam penciptaan karya tersebut adalah saat bisa menerima sebuah kesedihan, pasti akan menerima kebahagiaan juga. Karena kunci dari itu semua adalah penerimaan dan menghargai. Penulis dalam karya tersebut memposisikan diri sebagai sutradara yang mengutamakan keselarasan akting.Voice over didalam karya ini menjadi salah satu pendukung cerita akan ditampilkan selaras dengan akting para aktor. Penulis berpendapat sebagian besar konsep produksi drama televisi "Diksi" berjalan sesuai konsep.//Ir
