Tugas akhir penciptaan karya produksi ini ditulis oleh Barlian Triargo Yuda dengan judul Kekuatan Ekspresi Emosi Pemain dalam Penyutradaraan Drama "Guntur". Tema yang diangkat dalam karya ini mengedepankan pada kekuatan ekspresi dan emosi dari para pemain. Tema ini kemudian dikemas dalam bentuk drama anak-anak yang tidak menutup kemungkinan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Drama ini dikemas dalam alur cerita yang menarik dan mudah dipahami sehingga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi penontonnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam penyampaian pesan nasihat baik yang tersirat maupun yang tersurat didalamnya. Penulis selaku sutradara, mengkoordinir anggota kru disegala aspek (tata kamera, tata lampu, wardrobe, make up, artistik, dll), selain itu penulis ingin menyampaikan kepada masyarakat segenap ide melalui drama pendek ini, seefektif mungkin guna mengedepankan pesan yang terkandung didalamnya. Untuk berakting yang terpenting adalah bermodalkan imajinasi yang kreatif dari dalam diri pribadi seseorang untuk untuk membawakan peran menjadi orang lain. Ekapresi dan emosi merupakan salah satu dasar melakukan akting. Dengan kekuatan akting ini penonton akan mampu memahami perasaan yang dialami oleh pemainnya. Dalam upaya mewujudkan ekspresi dan emosi seorang aktor dituntut untuk meninggalkan egonya dan mentrasformasikan diri menjadi pribadi yang lain. Disinilah peran sutradara dalam mengarahkan gaya akting pemain. Sutradara dituntut untuk mengetahui berbagai teknik seni akting, seperti penjiwaan, vokal, ekspresi dan emosi. Dalam produksi ini dilaksanakan sesuai dengan SOP, yaitu melalui tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi.//Ir