Penulisan karya produksi tugas akhir ini ditulis oleh Willie Putro Herin Mardela dengan judul Gaya Bahasa Sastra dalam Naskah Produksi Feature Televisi "Bingkai Seni Jogja" Edisi "Tembang Lirih Di Bumi Mataram". Tembang macapat merupakan kesenian yang mempunyai makna agung. Untuk melestarikan kesenian tersebut menjadi tanggungjawab masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan alasan tersebut maka tembang macapat diangkat dalam sebuah format acara feature televisi, dengan maksud untuk menunjukkan kepada khalayak luas khususnya masyarakat Yogyakarta bahwa tembang macapat masih ada meskipun hanya sedikit peminatnya. Feature human interest adalah sebuah penulisan berita yang menarik dengan penyajian lebih panjang lebar dari berita biasa dengan mengembangkan kreatifitas penulisannya dalam mempengaruhi emosi pembacanya dan tulisan yang dapat menyentuh perasaan ataupun menambah pengetahuan. Berita ini tidak terikat dengan aktualitas. Dalam feature ini penyampaian pesan menggunakan metode deduktif, dari hal yang bersifat umum kehal yang khusus. Diawali dengan penjelaskan filosifi yang terkandung dalam tembang macapat dan berakhir dengan menginformasikan mengenai eksistensi keberadaan kesenian tembang macapat di Yogyakarta. Berawal dari keinginan produser untuk mengangkat kesenian macapat kedalam sebuah karya feature namun dengan kemasan yang lebih menarik. Pemilihan gaya bahasa sastra tembang menjadi sangat tepat karena dapat memberikan sentuhan hiburan dan informasi kepada masyarakat Yogyakarta. Selain itu pemilihan kata atau diksi sangat diperhatikan untuk membangun nuansa kebudayaan dan seni yang menjadi kearifan budaya lokal Yogyakarta. Proses panjang yang dilalui dari pengumpulan materi hingga melakukan observasi secara intens akhirnya produksi feature televisi dengan menggunakan gaya bahasa sastra berhasil dibuat dan telah mengandung banyak informasi yang mampu memberi hiburan kepada masyarakat.//Ir