Program drama di televisi perlu diimbangi dengan kualitas penyajian gambar yang natural dan artistik. Salah satu elemen gambar yang berpengaruh dalam menciptakan gambar yang natural dan artistik tersebut adalah dengan dukungan dari pencahayaan. Penataan cahaya diterapkan bukan sekedar menghasilkan pencahayaan yang menarik tetapi juga harus dapat menggali dan menampilkan segala aspek keindahan serta mendukung suasana realistik dan dramatik dari sebuah naskah cerita. Teknik penataan cahaya yang digunakan memakai dua teknik, yaitu Three point of light yang penerapannya dengan menggunakan teori motivasi arah datangnya sumber cahaya. Adapun sumber cahaya yang digunakan meliputi penggunaan sumber cahaya alami (matahari) maupun buatan (lampu). Untuk peralatan yang mendukung dalam pembuatan pencahayaan drama televisi ini adalah lampu, reflektor, silk screen, filter pola, diffurser, Brushed Silk, ND, CTB, CTO, C-Stand, Reflector, dan genset yang digunakan sesuai kebutuhan. Dalam penataan cahaya, teori-teori cahaya sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari segi pencahayaan, sehingga keberhasilan suatu produksi acara dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan konsep naskah. Berdasarkan analisa karya dalam drama televisi ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dalam penataan cahayanya. //yeni