Karya produksi dokumenter ini mencoba mengangkat sebuah semangat seorang difabel yang berjuang untuk menggapai cita-citanya. Sarana bagi edukasi masyarakat tentang difabel dengan bahasa yang sederhana dan dibantu dengan audio visual agar masyarakat lebih mengerti tentang usaha difabel diterima di masyarakat. Kreativitas pengambilan gambar menentukan keberhasilan program dokumenter. Gambar yang dihasilkan tidak hanya mengandung unsur informasi saja tetapi juga unsur estetika visual yang menciptakan dinamisasi dalam rangkaian cerita. Penataan kamera yang baik memperoleh komposisi gambar yang berdimensi dan mampu memberikan informasi dengan tepat. Penulis sebagai penata kamera dalam dokumenter ini menggabungkan beberapa jenis shot dapat membuat gambar menjadi dinamis. Untuk aplikasi di lapangan agar tercapai penataan gambar menjadi dinamis, penulis menggunakan beberapa alat pendukung dengan lensa yang bermacam-macam, sesuai dengan kebutuhan gambar. Penerapan beberapa jenis shot dalam dokumenter ini untuk mendapatkan gambar yang dinamis, menarik dan tidak monoton. Bagi penoonton dapat menikmati suatu karya produksi dengan gambar yang dinamis. Penggunaan beberapa shot ini menghasilkan karya produksi dengan komposisi dan visual yang dramatis yang menggambarkan semangat dari seorang difabel.//yn

Sumbangan dari Nikolaus Juliantono Renyaan, PS. Matekstosi, lulus tahun 2014, jumlah  2 eksemplar