Strategi komunikasi diperlukan guna efektivitas penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Melalui strategi komunikasi ini, dapat ditentukan siapa komunikatornya, pesan apa yang akan disampaikan, siapa komunikanya, dan melalui media apa pesan tersebut akan disampaikan. Dalam Inpres Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Jakstranas P4GN diharapkan mahasiswa sebagai salah satu obyek pelaksanaan kebijakan tersebut dapat menghindari penyalahgunaan narkoba. Pelaksanaan Jakstranas P4GN oleh BNNP DIY diteliti dengan metode diskriptif kualitatif yaitu studi kasus yang mengarah pada deskripsian rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang terjadi sesuai dengan di lapangan. Diharapkan melalui penelitian ini dapat ditemukan strategi komunikasi yang tepat bagi BNNP DIY dalam pelaksanaan Jakstranas P4GN terhadap mahasiswa, sehingga mahasiswa di DIY tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Namun dari kegiatan ini didapatkan hasil bahwa, penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa DIY dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sosialisasi pelaksanaan Jakstranas P4GN oleh BNNP DIY belum optimal khususnya dikalangan mahasiswa DIY. Selain itu didapatkan hasil pula bahwa, metode penyuluhan dapat dijadikan strategi komunikasi dalam pelaksanaan Jakstranas P4GN terhadap mahasiswa, karena dapat digabung dengan media komunikasi lainnya. Seharunya BNNP DIY dalam melaksanakan Jakstranas P4GN terhadap mahasiswa, juga dapat membentuk kader penyuluh dari peserta agar menyampaikan kebijakan tersebut kepada teman sebayanya. //yeni