Penyebaran narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan menurut http://www.merdeka.com/peristiwa/pengguna-narkoba-di-indonesia-pada-2015-capai-58-juta-jiwa.html 30-50 orang meninggal tiap harinya akibat memakai narkoba. Dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa di tahun 2015 5,8 juta jiwa menggunakan narkoba. Melihat keadaan yang begitu memprihatinkan penulis mempunyai ide untuk membuat dokumenter televisi yang berhubungan dengan isu narkoba dengan tujuan agar masyarakat tidak mencoba menggunakan obat-obat terlarang tersebut. Dalam karya produksi ini penulis mengambil cerita dengan sudut pandang seorang pecandu narkoba yang sedang direhabilitasi. Pengambilan gambar dilakukan dengan tipe pengambilan gambar developing shot untuk membangun cerita dengan kombinasi pergerakan kamera dan pergerakan objek sehingga cerita lebih dramatis. Dalam proses produksi penulis sebagai pengarah acara juga camera person mengikuti kegiatan sehari-hari tokoh di Yayasan Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai Semarang. Dengan penerapan developing shot dalam program “Indonesian Documentary” episode Hidup Baru Sang Pecandu ini berdurasi 15 menit, penulis menyampaikan tujuan dokumenter televisi melalui gambar bergerak dan berkesinambungan sehingga penonton dapat menikmati alur cerita melalui susunan gambar dengan gejolak emosi seperti tertawa, sedih, miris dan terharu. //yn