Penyu merupakan satwa yang dilindungi yang saat ini telah mengalami penurunan yang dramatis dalam jumlah populasi dan jangka waktu terakhir. Karya produksi “Penyu Diambang Senja” diproduksi dengan tujuan menjabarkan fakta mengenai faktor-faktor ancaman kepunahan penyu secara jelas dan mendalam. Karena penyu memiliki masalah kompleks, maka indepth report adalah format yang paling tepat. Sebagai penulis naskah, penulis menggunakan gaya bahasa paradoks dan ironi dalam penulisan naskah. Penulisan naskah indepth report menggunakan teknik penulisan jurnalistik yang dipadukan dengan menggunakan gaya bahasa majas paradox dan ironi sehingga audience dapat menerima informasi dengan baik. Dari hasil penulisan yang telah dilaksanakan, penulis menemukan bahwa faktor berkurangnya populasi penyu dibagi menjadi dua, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Ancaman terbesar bagi penyu adalah manusia. Dalam karya ini penulis memberikan tiga pokok penting yang akan dibahas, yaitu, kerusakan ekosistem pantai, pro dan kontra pelaksanaan konservasi penyu, dan penjualan produk penyu illegal. Hasil penemuan kemudian diolah menjadi bentuk audio visual yang terdiri dari narasi, ilustrasi musik, original sound, soundbite, narasumber, dan gambar sehingga menghasilkan output yang menarik dan layak untuk diterima masyarakat. Program acara Telisik Edisi “Penyu Diambang Senja” ini berdurasi 23 menit. //yn