Promasan merupakan desa terakhir di lereng Gunung Ungaran yang penduduknya belum bisa merasakan akses listrik di era modern ini. Realisasi pengadaan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro) yang membutuhkan biaya ratusan juta rupiah merupakan tantangan bagi para relawan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi warga Promasan. Penulis sebagai pengarah acara berperan untuk memvisualisasikan susunan cerita berdasarkan enam element of the shot, yaitu informasi, motivasi, komposisi, sudut pengambilan gambar, suara dan kontinuitas. Penerapan element of the shot pada karya dokumenter ini sangat tepat digunakan karena keenam elemen tersebut merupakan kesinambungan utama untuk mendapatkan shot yang bermakna dan dinamis. Karya dokumenter ini berdurasi 22 menit, telah memenuhi tujuan penulis sebagai pengarah acara dalam menyuguhkan tayangan dokumenter yang inspiratif dan dinamis menggunakan teori element of the shot. //yn