Skripsi penciptaan karya produksi dokumenter televisi ini dilatarbelakangi dengan tempat bersejarah yang mempunyai keunikan dan nilai sejarah yaitu Suku Batak Toba. Penulis sebagai sutradara menitikberatkan pada Dinamika Visual dalam penyutradaraan dokumenter televisi “Halo Indonesia” edisi “Batak Toba”. Sebagai seorang sutradara harus mampu menciptakan sebuah karya yang menarik dan memiliki nilai informasi yang didukung oleh gambar-gambar dengan menggunakan variasi shot dan camera angle. Tipe shot yang digunakan antara lain: Extreme Long Shot (XLS), Full Shot (FS), Long Shot (LS), Medium Long Shot (MLS), Medium Shot (MS). Sedangkan untuk kamera angle menggunakan Angle Camera Objective, Long Angle, dan Eye Level Angle. Secara keseluruhan program dokumenter televisi Halo Indonesia edisi “Batak Toba” dengan menerapkan Dinamisasi Visual melalui variasi shot dan Camera Angle sehingga menghasilkan gambar yang indah, bervariatif, menghibur, dan dapat dinikmati. Program dokumenter televisi “Halo Indonesia” episode “Batak Toba” ini berdurasi 16 menit. Meskipun durasi terlihat singkat namun diharapkan pesan dan tayangan program dokumenter televisi “Halo Indonesia” ini dapat tersampaikan secara maksimal. //yn