Dalam skripsi penciptaan karya produksi berjudul Visual Tension dalam Penyutradaraan Dokumenter Televisi “Tumbuh Satu, Mati Seribu” ini mengangkat tema profil seorang peternak di Pajangan, Bantul. Konsep program dibuat berdasarkan visi sutradara. Visi tersebut berasal dari ide dan proses kreatif dalam membuat sebuah program yang digabungkan dengan fakta dan data yang ada di lapangan, sehingga program menjadi sebuah representasi kreatif dari sebuah peristiwa. Sebagai sutradara, penulis menjadikan unsur visual sebagai media utama penyampaian pesan pada televisi dengan mempertajam bahasa visual yang diwujudkan dalam penguatan visual tension. Tujuan visual tension dalam gambar adalah untuk menarik perhatian penonton kepada suatu makna tertentu, yang akan diwujudkan dengan pengaturan rule of thirds, focal points, leading lines, dan elements isolation pada gambar. Keberadaan empat elemen tersebut tidak hanya memudahkan penonton dalam memahami makna gambar, tetapi juga menjadikan gambar lebih menarik untuk ditonton. Durasi dokumenter televisi ini adalah 15 menit. //yn