Karya documenter Kertas dan Pena mengangkat topik tentang kondisi pabrik teh di Subang zaman dahulu dan sekarang. Kondisi berbeda berdampak pada pegawai, diantaranya sistem berubah dan keterlambatan pemberian upah. Penulis menggunakan teori dokumenter perbandingan. Penulis naskah berperan untuk menarasikan gambar berdasarkan data dan fakta. Penulis menggunakan teori gaya bahasa dalam menuangkan narasi yaitu gaya bahasa asonansi, epizeuksis, dan ironi. Dalam proses penciptaan karya, penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi audio visual untuk menggali data. Dengan gaya bahasa, penulis dapat menyampaikan kritik melalui gaya bahasa ironi, serta asonansi dan epizeuksis sebagai identitas khas narasi, sehingga dengan naskah ringan pesan dapat tersampaikan. //yn