Lahan di pesisir pantai umumnya kurang cocok untuk dikembangkan sebagai Kawasan pertanian. Hal ini dikarenakan lahan pasir memiliki karakteristik yang mudah meloloskan air dan kandungan zat hara rendah.Namun para petani di daerah Kulon Progo ini mampu mengubah lahan pasir menjadi lahan pertanian produktif tanaman cabai. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat program dokumenter dengan judul “Suburnya Negeriku Edisi Pertanian Cabai di Pesisir Kulon Progo Yogyakarta”. Penulis sebagai pengarah acara menekankan pada komposisi dan kontinuitas gambar dengan menggunakan single camera untuk mengemas produksi dokumenter ini. Penulis menekankan pada komposisi gambar dengan tujuan untuk memperjelas teknik penanaman cabai dengan gambar yang tidak membosankan. Dalam produksi ini menekankan pada tiga dasar komposisi gambar dan pergerakan gambar serta motivasinya. Produksi dokumenter ini menggunakan single camera dengan menerapkan sembilan shot yaitu Extreme Long Shot, Very Long Shot, Long Shot, Medium Long Shot, Middle Close Up, Close Up, Big Close Up, dan Extreme Close Up. Tujuannya untuk menghasilkan gambar yang bervariasi agar mata acara ini dapat bercerita. //yn