Skripsi penciptaan karya produksi ini menggunakan format dokumenter televisi dengan judul "Wayang Godonk". Dokumenter ini bercerita tentang perjalanan seorang seniman dalam menciptakan kesenian dengan bentuk baru. Penulis dalam pembuatan karya ini berperan sebagai editor, yang bertujuan menerapkan harmonisasi gambar dalam editing dokumenter televisi "Wayang Godonk" agar karya yang dihasilkan menjadi cerita yang utuh dan runtut tanpa adanya jumping shot. Teknik yang digunakan untuk mewujudkan harmonisasi gambar melalui coloring untuk menghindari perbedaan warna gambar dan menerapkan teknik cutting yang meliputi cut in dan cut away untuk menampilkan gambar yang memiliki motivasi, informasi, dan komposisi yang tepat. Untuk mendukung unsur harmonis, editor juga menambahkan penerapan transisi untuk pergantian gambar yang halus seperti efek warp stabilizer agar gambar lebih stabil, dan speed duration agar gambar lebih artistik dan dramatis. //ir