Skripsi penciptaan karya produksi ini menggunakan format dokumenter dengan judul "Tumbuh Satu Mati Seribu". Dokumenter televisi ini menyajikan sebuah kisah hidup peternak ayam petelur skala kecil di Bantul dalam memperjuangkan usahanya demi perekonomian keluarga yang lebih baik. Penulis dalam pembuatan karya ini berperan sebagai penata kamera yang bertujuan untuk menciptakan karya audio visual dengan teknik penataan kamera untuk menghasilkan gambar yang dinamis dan variatif sehingga dapat membawa informasi mengenai peternakan dan sarana alternatif hiburan. Penata kamera menggunakan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) serta ditunjang dengan beberapa lensa seperti zoom, wide, tele, fix dan beberapa penyangga kamera seperti tripod, monopod, dan slider yang digunakan sesuai kebutuhan. Pengaturan elemen dalam frame digunakan untuk menghasilkan gambar dengan aturan komposisi seperti rule of third, depth of field, dan looking room. Digunakan pula angle kamera seperti high angle untuk memunculkan mood kesedihan dan low angle untuk memunculkan kesan utama dan kokoh dari narasumber. Selain itu adanya pergerakan kamera seperti development shot menjadi gambar lebih dinamis. //ir