Skripsi penciptaan karya produksi ini menggunakan format feature, dengan judul "Garwita" Edisi "Palang Pintu Betawi". Palang Pintu Betawi adalah kesenian dalam upacara pra pernikahan suku Betawi yang menampilkan pantun, silat, permainan rebana ketimpring dan pembacaan sikeh. Kesadaran bahwa kesenian ini mulai ditinggalkan membuat penulis ingin mengenalkan, mengingatkan, dan mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya Indonesia melalui sebuah program feature televisi. Feature ini merupakan feature human interest dengan sudut pandang seni, budaya, dan antropologi. Feature ini terdiri dari sub-sub format seperti vox pop, statement, dan performance. Judul "Garwita" dalam bahasa sansekerta memiliki arti rasa bangga, oleh karena itu penulis berharap dapat menciptakan rasa bangga dan memberikan informasi mengenai budaya di Indonesia. Dalam pembuatan karya ini penulis berperan sebagai sutradara yang menekankan teknik produksinya pada camera angle bird eye view, high angle, low angle, dan eye level serta type shot very long shot, long shot, medium long shot, medium shot, middle close up, close up dan big close up. Ketepatan pemilihan camera angle dan type shot akan menghasilkan sebuah gambar yang dinamis. Perpaduan setiap unsur dan proses produksi ini akan menghasilkan sebuah karya feature yang bisa menjadi media untuk mengenal budaya Indonesia dengan tampilan audio-visual yang menarik. //ir